Males Baca – Inilah cara merawat rantai motor agar awet dan tahan lama. Kamu harus tahu bahwa meskipun rantai motor ini sering terabaikan kondisinya akan tetapi rantai motor adalah salah satu komponen penting dalam sistem penggerak sepeda motor.
Apabila tidak dirawat dengan baik, rantai motor bisa cepat aus, kendur, atau bahkan putus di tengah perjalanan. Tentunya hal ini tidak kamu inginkan terjadi pada aktifitasmu. Penting bagi setiap pengendara sepeda motor untuk memahami cara merawat rantai motor agar awet dan tahan lama hingga kamu lupa kapan terakhir kamu pernah mengganti rantai sepeda motor kamu.
Daftar Isi:
1. Kenali Jenis-Jenis Rantai Motor
Sebelum melakukan perawatan rantai motor, penting untuk kamu mengetahui jenis rantai motor yang digunakan. Berikut beberapa jenis rantai motor yang umum digunakan:
- Rantai Standar
- Rantai O-Ring
- Rantai X-Ring
- Rantai Non-Seal
Rantai standar umumnya digunakan pada motor bebek. Rantai jenis ini memiliki desain sederhana dan cukup tahan lama dengan perawatan yang baik. Sementara rantai O-Ring memiliki cincin karet di antara pelat rantai untuk menjaga pelumas tetap berada di dalamnya, sehingga lebih tahan lama. Motor yang menggunakan rantai O-Ring biasanya adalah motor sport, touring, dan adventure yang membutuhkan rantai dengan daya tahan lebih tinggi.
Rantai X-Ring mirip dengan rantai O-Ring akan tetapi memiliki desain yang lebih baik untuk mengurangi gesekan dan meningkatkan daya tahan. Sementara rantai Non-Seal biasanya digunakan pada motor balap atau motor performa tinggi karena lebih ringan dan mengurangi hambatan gesekan.
Dikutif dari Suzuki Indonesia, Spesifikasi pada rantai motor sebetulnya bisa kamu lihat pada kode yang tertempel di rantai, contoh kodenya adalah 420SB-102, 520V-106, atau 428H-116.
Apa arti huruf “SB”, “V”, dan “H” di belakang angka?
SB itu singkatan dari solid bushing dan bushing adalah nama lain dari as, yang mana pin akan masuk pada posisi bushing berada. Lalu untuk kode H, itu kepanjangan untuk high tension. Huruf ini adalah informasi pembeda terhadap pelat bagian dalam. Untuk huruf V yang menunjukkan bahwa rantai tersebut dilengkapi dengan sil penahan gemuk.
Begitu juga dengan angka-angka yang tertera. Jika kode pada pada rantai adalah 428H-116, arti dari angka 4 adalah jarak antar-pin. Kemudian angka kedua dan ketiga punya arti jarak antar pelat dalam. Angka 28 artinya jarak lebar pelat 7,94 mm, angka itu didapat dari tabel standar rantai. Sementara angka yang di belakang seperti 116 adalah arti panjang dari rantai.
2. Rutin Membersihkan Rantai Motor
Merawat rantai motor dengan cara membersihkannya secara rutin adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Debu, kotoran, dan lumpur yang menempel pada rantai motor dapat mempercepat keausan. Gunakan cairan pembersih khusus rantai atau minyak tanah untuk menghilangkan kotoran yang membandel. Setelah itu, lap hingga kering sebelum melumasi kembali.
Agar rantai tetap awet, jangan gunakan bensin atau solar untuk memersihkan rantai, terutama rantai O-Ring dan X-Ring, karena bisa merusak karet pelindung dan mengurangi usia pakai rantai. Kamu juga bisa gunakan crbu cleaner atau cairan pembersih karburator sebagai alternatif jika ditakutkan merusak o-ring atau seal.
3. Melumasi Rantai Secara Teratur
Pelumasan adalah kunci utama dalam merawat rantai motor agar tetap fleksibel dan tidak mudah aus. Gunakan pelumas khusus rantai motor atau yang sering kita kenal dengan Chain Lube yang memiliki daya tahan tinggi terhadap gesekan.
Hindari gunakan oli bekas untuk melumasi rantai. Oli bekas mengandung kotoran yang bisa mempercepat keausan rantai.
Jangan gunakan gemuk atau pelumas yang terlalu kental untuk melumasi rantai. Gemuk atau pelumas kental bisa menarik lebih banyak debu dan kotoran, menyebabkan gesekan berlebih dan tentu akan membuat rantau cepat aus.
4. Menjaga Ketegangan Rantai yang Ideal
Rantai motor yang terlalu kendur dapat menyebabkan slip, sementara rantai yang terlalu kencang bisa mempercepat keausan gir dan rantai itu sendiri. Dalam merawat rantai motor, pastikan ketegangan rantai berada dalam batas ideal sesuai dengan spesifikasi pabrikan motor Anda. Periksa secara berkala dan sesuaikan jika diperlukan. Kamu bisa baca cara mengatur kekencangan rantai motor bla diperlukan.
5. Menghindari Beban Berlebih
Membawa beban yang terlalu berat bisa memberikan tekanan ekstra pada rantai motor, sehingga mempercepat keausan. Merawat rantai motor juga berarti menjaga agar motor tidak membawa muatan yang melebihi kapasitas maksimal. Hal ini tidak hanya baik untuk rantai motor tetapi juga untuk komponen lainnya seperti ban dan suspensi.
6. Menggunakan Rantai Berkualitas
Jika rantai motor sudah aus dan tidak layak pakai, segera ganti dengan yang baru. Pilih rantai motor berkualitas tinggi yang tahan terhadap gesekan dan memiliki daya tahan lebih lama. Merawat rantai motor dengan memilih produk yang berkualitas akan membantu menghemat biaya perawatan dalam jangka panjang.
7. Menghindari Jalanan yang Terlalu Ekstrem
Berkendara di jalanan yang berbatu, berlumpur, atau berpasir dapat mempercepat keausan rantai motor. Jika memungkinkan, hindari jalur ekstrem yang bisa memperpendek umur rantai. Jika memang harus melewati jalanan seperti ini, pastikan untuk segera membersihkan rantai motor setelah berkendara.
8. Memeriksa Kondisi Gir
Gir adalah bagian yang bekerja langsung dengan rantai motor. Jika gigi gir sudah aus atau tajam, rantai motor bisa cepat rusak. Oleh karena itu, merawat rantai motor juga harus dibarengi dengan pemeriksaan rutin pada kondisi gir. Jika ditemukan keausan yang parah, segera lakukan penggantian.
Merawat rantai motor secara rutin tidak hanya membuat usia pakainya lebih lama, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan keamanan saat berkendara. Dengan membersihkan, melumasi, menjaga ketegangan yang ideal, serta menghindari beban berlebih, rantai motor dapat bertahan lebih lama dan bekerja secara optimal. Jangan lupa untuk selalu mengecek kondisi gir agar tetap dalam kondisi prima. Dengan perawatan yang baik, rantai motor Anda akan selalu dalam kondisi terbaik setiap saat.